Kamis, 08 Januari 2015

There is no surprise more magical than the surprise of being loved: It is God's finger on man's shoulder ♥" Charles Morgan


Hari ini tepat berusia 47.. Selamat ulang tahun, Pa. Tadi pagi, ketika bangun tidur, sedih rasanya saat tahu aya tidak berada di dekatmu, untuk sekadar berbisik dan mengucapkan empat kata standar seperti awalan surat ini tadi. Sedih rasanya saat tahu bahwa hari ini ya tidak akan bisa sekadar memeluk dan mencium kedua pipimu, Pa. Lebih pilu lagi saat tahu aku tidak akan bisa merayakannya bersama mama dan fredy; sekadar memotong kue tanpa coklat, dan mungkin malam ini akan indah jika kita merencanakan pergi bermain ke suatu tempat untuk menghabiskan Sabtu dan Minggu bersama.

Selamat ulang tahun, Pa. Rasa-rasanya kini sungguh ya rindu sekali.  Ah, tapi jangan khawatir, Pa. Aya tetaplah anak gadismu yang kuat. Jangan pernah khawatirkan sulungmu ini ya, Pa? Aku akan terus menjaga diri di sini.
Selamat ulang tahun, Pa… Terima kasih untuk lautan doa yang selalu papa dan mama kirimkan untuk putrimu ini. Sungguh ya tak tahu apa jadinya hidup ya bila tak ada limpahan doa dan kasih sayang yang selalu kalian titipkan pada Tuhan. Tuhan tak pernah salah alamat, semua yang kalian titipkan selalu dikirimkanNya padaku dengan tepat dan pada waktunya. Amiiiiin.
Selamat ulang tahun, Pa. Semoga sehat selalu, yo. Jangan khawatirkan sulungmu ini di sini ya, Pa. Sekarang aya tahu apa saja yang harus kuhindari selama di sini. Seseorang berbaik hati memberitahuku waktu itu, Pa. Tenang sajalah. Ya tidak akan pernah (mau) menyia-nyiakan kepercayaan yang telah papa berikan. Pegang kata-kata aya, Pa. Jangan khawatirkan ya, tapi tetap doakan aya ya, Pa. Doa dari orang tua sungguh jauh lebih sakti dari perlindungan paling hebat mana pun yang pernah ada, bukan? Papa bisa percayai ya sebagai anak sulungmu yang kuat dan perempuan yang bisa berdiri di kakinya sendiri. Terima kasih untuk semua kepercayaan itu, Pa. Oh iya, papa harus tahu ini. Ya, di sini, dikelilingi orang-orang yang baik.  Terima kasih untuk semua doa yang tak pernah putus itu, Pa.
Selamat ulang tahun, Pa. Maaf ya jarang meneleponmu. Padahal sungguh ya punya banyak cerita yang harus tak sabar ingin ya bagi;. Betapa aku rindu pada papa tiap kali melihat orang-orang berseragam kantor sama seperti papa. Ya rindu papa… ya rindu papa.
Selamat ulang tahun, Pa. Ya kehabisan kata-kata. sungguh kehabisan kata-kata sekarang. Oh astaga, Aku masih ingin menulis tapi kepalaku tak kunjung menemukan kata-kata dan kalimat yang tepat. Aku seperti anak kecil yang masih memiliki sedikit kosakata. Aku ingin pulang sekarang. Aku hanya ingin pulang..  Terkadang, kata tak pernah cukup untuk meluapkan semua rindu dan perasaan, bukan? Aku sungguh ingin pulang.

Ya akhiri, ya, Pa. Selamat ulang tahun, papa paling hebat di seluruh dunia. Selamat ulang tahun, papaku yang juara satu di seluruh semesta. Selamat ulang tahun, Papa. Selamat ulang tahun, Pa, sekali lagi.
Sampaikan juga salamku pada Mama dan adek,: ya mencintai kalian dengan sungguh. Ya menyayangi kalian dengan teori kali-kali dari nenek. Takkan pernah berkurang atau konstan, justru akan selalu bertambah, di setiap hari… di setiap saat.

  Love, alya